tuliskanlah unsur manfaat dan fungsi pengorganisasian

Tuliskanlahunsur, manfaat, dan fungsi pengorganis SS. Sigit S. 18 Januari 2022 05:50. Pertanyaan. Tuliskanlah unsur, manfaat, dan fungsi pengorganisasian. Mau dijawab kurang dari 3 Menjelaskantugas dan fungsi masing-masing instansi /lembaga dalam Penanggulangan Bencana 2. Di dalam BNPB terdapat dua unusr utama yaitu Unsur Pengarah dan Unsur Pelaksana. Manfaat Dan Langkahlangkah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Berikut ini adalah langkah-langkah penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 1. Menuliskan Identitas Mata Pelajaran. Penulisan identitas mata pelajaran, meliputi identitas sekolah, mata pelajaran, kelas/semester, alokasi waktu, dan materi atau tema. 2. Unsurpenting yang harus dipenuhi dalam membentuk suatu pasar, antara lain; adanya barang yang diperjualbelikan walaupun hanya berupa sampel (contoh), adanya penjual dan pembeli walau tidak bertemu langsung, ada kesepakatan antara penjual dan pembeli, adanya media komunikasi antara penjual dan pembeli. Fungsi pasar antara lain; 1. 2. 3. Dalammetode sampling ini pengambilan unit sampling ditentukan dengan memperhatikan unsur-unsur peluang, sehingga jika setiap anggota populasi mempunyai nilai peluang yang sama untuk dijadikan anggota sampling, maka sampling demikian biasa disebut dengan sampling acak, yaitu sampling yang dilakukan dengan cara objektif untuk menilai Frau Sucht Mann Sie Meint Es Ernst. - Manajemen memiliki fungsi yang digunakan untuk melaksanakan tugas ataupun kegiatan sehingga dapat terlaksana. Dikutip dari dalam dokumen bahan ajar Materi Manajemen, manajemen memiliki empat fungsi yang saling berkaitan antara satu dan lainnya. Fungsi manajemen dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan manajemen yang terdiri dari proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Fungsi-Fungsi Manajemen 1. Planning PerencanaanPada fungsi ini, terjadi proses perencanaan dasar manajemen yang mengatur tentang langkah-langkah untuk mencapai tujuan tertentu seperti penetapan tujuan dan target, perumusan strategi, penetapan standar, serta penentuan sumber daya yang diperlukan. Sebuah perencanaan yang efektif dan efisien perlu berpedoman dengan 5W What, Why, Where, When, Who dan 1H How. Oleh T. Hani Handoko dalam buku Ekonomi 20207, terdapat empat tahapan yang perlu dilakukan ketika melakukan proses perencanaan, yang terdiri dari Penetapan tujuan Analisis keadaan Identifikasi kemudahan dan hambatan Pengembangan rencana untuk mencapai tujuan 2. Organizing Pengorganisasianada fungsi ini, terjadi proses penyusunan struktur perencanaan yang melingkupi secara keseluruhan aktivitias perencanaan manajemen. Selain itu, akan pembagian pekerjaan menyesuaikan dengan struktur dari sebuah organisasi serta proses pelaksanaan, pengkoordinasian, dan beberapa prinsip yang harus dijalankan selama proses pengorganisasian Penetapan tujuan secara jelas Pembagian kerja Pelimpahan wewenang Kesatuan komando Pembagian kekuasaan Tingkat kekuasaan berdasarkan koordinasi 3. Actuating PenggerakanPeran pemimpin sebagai pengarah dan pendorong sebuah tim diuji. Fungsi ini memiliki manfaat untuk mengambil tindakan yang mampu mendorong secara keseluruhan orang yang berada dalam sebuah struktur untuk bergerak dan bertindak sesuai dengan pekerjaan yang telah diberikan. Tujuannya tak lain untuk mencapai target yang telah dipasang sebelumnya. Dalam buku Ekonomi 2020 7-8, terdapat beberapa istilah yang dapat mendefinisikan fungsi dari penggerak dalam manajemen. Directing, yaitu proses untuk menggerakkan sebuah kelompok dalam bentuk petunjuk atau arahan; Commanding, yaitu proses untuk menggerakkan sebuah kelompok dalam bentuk perintah ataupum komando; Motivating, yaitu proses untuk menggerakkan sebuah kelompok dalam bentuk memberikan kalimat motivasi, nasengan dan lain sebagainya; Staffing, yaitu proses untuk menggerakkan sebuah kelompok sesuai dengan fungsi ataupun jabatan yang dipegang dalam sebuah struktur organisasi; Leading, yaitu proses untuk menggerakkan sebuah kelompok dengan cara memberikan contoh sebagai teladan. Selain itu, terdapat beberapa yang mengindikasikan bahwa sebuah penggerakkan berhasil apabila mengikutsertakan prinsip-prinsip berikut ini Memperlakukan sesama dengan baik Mendorong perkembangan serta pertumbuhan Menanamkan keinginan untuk melebihi Menghargai hasil pekerjaan sesama Menjamin keadilan tanpa pilih kasih Memberikan kesempatan dan bantuan secara tepat Mendorong seseorang agar berkeinginan untuk mengasah potensi diri Infografik SC Peran Manager. Controlling PengawasanTerjadi proses pengamatan dan pengendalian terhadap apa yang telah direncanakan, dikoordinasikan, dan diarahkan sebelumnya. Dalam buku Ekonomi 2020 8, pengawasan memiliki fungsi sebagai kegiatan yang mendeteksi agar sebuah penyimpangan tidak terjadi, memperbaiki kesalahan dan menindak penyelewengan, menyesuaikan pekerjaan dalam sebuah organisasi yang berkaitan dengan kegiatan manajemen, meningkatkan perasaan tanggung jawab antara satu dan lainnya, serta perilaku jujur. Beberapa metode yang dapat diterapkan agar proses pengawasan dapat berjalan secara efektif yaitu melakukan perbandingan antara rencana dan hasil, melakukan inspeksi terhadap kondisi di lapangan, melakukan pemeriksaan secara rutin, dan melakukan juga Fungsi dan Asal Usul Manajemen Serta Pengertian Menurut Ahli Siklus Manajemen Bencana Pengertian, Mekanisme, & Tahapannya - Pendidikan Kontributor Marhamah Ika PutriPenulis Marhamah Ika PutriEditor Dipna Videlia Putsanra Fungsi Manajemen Organizing Pengertian, Manfaat, Prinsip, dan Prosesnya Fungsi manajemen organizing atau fungsi pengorganisasian memiliki peran penting dalam berjalannya sebuah bisnis atau organisasi. Tidak hanya fungsi organizing, tapi juga terdapat fungsi-fungsi lainnya seperti planning, actuating, dan controlling. Fungsi-fungsi tersebut digunakan untuk melaksanakan tugas atau kegiatan yang berhubungan dengan perusahaan atau organisasi. Sehingga tujuan yang direncanakan dapat terlaksana sesuai dengan yang diharapkan. Fungsi organizing dalam manajemen adalah proses mengatur wewenang, tugas, dan tanggung jawab pada setiap individu yang berkaitan dengan perusahaan atau organisasi. Kemudian menjadi satu kesatuan untuk mencapai rencana dan tujuan yang telah diinginkan perusahaan atau organisasi. Jadi, fungsi pengorganisasian tidak hanya mengatur orang tapi juga semua sumber daya yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Namun, termasuk modal perusahaan yang berbentuk uang, mesin, waktu, dan lainnya tanpa terkecuali. Mengapa fungsi manajemen organizing ini penting dilakukan? Supaya suatu perusahaan atau organisasi dapat berjalan, dengan semestinya dan mewujudkan semua tujuan perusahaan. Dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut, sebuah perusahaan tidak hanya perlu melakukan fungsi organizing, namun juga melakukan 3 fungsi manajemen lainnya. Manfaat Fungsi Organizing dalam Manajemen Fungsi organizing atau pengorganisasian ini wajib dilakukan karena memiliki banyak manfaat terutama bagi perusahaan. Berikut ini beberapa manfaat fungsi pengorganisasian yang perlu dipahami Membantu mempermudah koordinasi antar pihak di dalam suatu kelompok Membantu membagi tugas sesuai dengan kondisi yang terjadi di perusahaan Membuat setiap bagian perusahaan mengetahui apa yang akan dilakukan dan tugas-tugasnya Mempermudah pengawasan terhadap perusahaan Memaksimalkan manfaat spesialisasi yang ada di perusahaan Mengefisienkan biaya atau anggaran perusahaan Membantu mewujudkan hubungan yang rukun antar individu Proses Menjalankan Fungsi Organizing Dalam menjalankan fungsi manajemen organizing perusahaan perlu melakukan beberapa tahapan. Jadi, proses pelaksanaannya tidak serta merta langsung menunjukkan dan memerintah setiap karyawan. Tapi harus melalui beberapa proses terlebih dahulu, berikut ini tahapan prosesnya Mengacu pada Rencana dan Tujuan Manajemen Proses pelaksanaan fungsi manajemen organisasi dimulai dari rencana dan tujuan, yang sebelumnya telah disusun. Tidak hanya itu, fungsi organizing ini, merupakan tindakan eksekusi dari rencana dan tujuan yang sebelumnya dibuat perusahaan. Jadi, ini merupakan tahap awal dalam upaya merealisasikan rencana dan tujuan manajemen perusahaan. Desain fungsi organizing disesuaikan dan dipengaruhi oleh perencanaan, karena arah pengorganisasian pada perusahaan akan ditentukan pada tahap ini. Setiap personil harus memahami tujuan manajemen tanpa terkecuali. Agar arah dan tujuannya benar, bisa bekerja dengan efektif, dan biaya yang dikeluarkan sedikit. Menentukan Tugas Utama Ketika rencana dan tujuan sudah disusun oleh perusahaan, tahap fungsi manajemen organizing berikutnya yaitu menentukan dan membuat rincian tugas utama pengorganisasian. Di bagian manajemen perusahaan terdapat berbagai level dan sub-sub bagian. Mulai dari manajemen keuangan, manajemen pemasaran, dan manajemen operasional, serta sub manajemen lainnya. Pada tahap ini, tugas dan pekerjaan utama setiap bagian manajemen akan ditentukan. Tugas yang akan diberikan tentunya berbeda-beda dan ditentukan berdasarkan bidangnya masing-masing. Intinya fungsi manajemen organisasi pada tahap ini adalah menetapkan struktur perusahaan, supaya garis pengorganisasiannya jelas. Sehingga masing-masing bagian manajemen mengetahui kewenangan dan tanggung jawabnya dengan jelas. Membagi Tugas kepada Individu Proses tahapan dari fungsi manajemen organizing berikutnya, yaitu melakukan pembagian tugas kepada masing-masing individu. Pada proses tahapan ini dapat dikatakan cukup krusial, karena eksekutor perencanaan yang telah disusun adalah individu atau karyawan. Keberhasilan mewujudkan perencanaan tersebut, akan ditentukan oleh setiap karyawan yang menjalankannya. Jika perusahaan salah menentukan orang, maka risiko gagal akan semakin besar. Itulah sebabnya, pada tahap ini mereka harus hati-hati menentukan tugas masing-masing karyawan. Mengalokasikan Sumber Daya Setelah tugas sudah ditentukan dan sudah menunjuk masing-masing karyawan, maka proses fungsi manajemen organizing yang selanjutnya, yaitu mengalokasikan sumber daya perusahaan. Tahapan ini bertujuan untuk menggunakan, memanfaatkan, dan memberikan hasil yang maksimal untuk perusahaan. Semua sumber daya yang dimiliki akan diperhitungkan, digunakan, dan dialokasikan secara tepat. Hal tersebut bisa dialokasikan dengan baik melalui software-software tertentu untuk mempermudah pekerjaan, salah satunya yaitu software akuntansi dari Mekari Jurnal. Evaluasi Strategi Pengorganisasian Evaluasi strategi pengorganisasian merupakan tahap akhir dari fungsi manajemen organizing. Evaluasi berguna untuk melihat kembali apa yang telah terjadi dan mengantisipasi risiko yang akan terjadi. Karena hal-hal buruk bisa saja terjadi kapan saja dan bahkan bisa terjadi tanpa disertai alasan. Sesuatu buruk yang tidak diprediksi sebelumnya dapat membuat perusahaan mudah goyah dan tidak memiliki langkah antisipasi dan penanganan yang tepat. 13 Prinsip Pelaksanaan Fungsi Manajemen Organizing Ada beberapa syarat supaya fungsi manajemen organisasi pada perusahaan bisa berjalan sukses. Apa sajakah syarat-syarat tersebut? Nah, berikut ini 13 prinsip fungsi organizing yang perlu diperhatikan Kekuasaan dan Tanggung Jawab Prinsip yang pertama yaitu kekuasaan dan tanggung jawab, setiap departemen di perusahaan mempunyai wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Sehingga setiap kelompok dan individu, memiliki kekuasaan dan tanggung jawabnya masing-masing sesuai dengan posisi dan tugasnya. Disiplin Disiplin merupakan prinsip wajib yang harus dipenuhi dalam melaksanakan fungsi manajemen organizing. Disiplin tidak hanya sekedar tepat waktu tapi juga sesuai dengan prosedur yang telah diberlakukan perusahaan. Kegagalan perusahaan dalam mengelola sumber dayanya dapat bermula dari masalah disiplin. Meskipun banyak yang menganggapnya sepele, sebenarnya kedisiplinan menjadi hal penting yang sangat berpengaruh bagi keberlangsungan perusahaan. Keterpaduan Arah Setiap individu atau karyawan bekerja dengan tugasnya masing-masing. Setiap departemen atau kelompok juga bekerja dengan tanggung jawab dan tugasnya sendiri. Fungsi manajemen organisasi memang membuatnya memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Walaupun bekerja sendiri-sendiri berdasarkan tugas dan bidangnya, mereka tetap saling berkaitan dan memiliki satu tujuan yang sama. Jadi, meskipun antara karyawan maupun antar departemen memiliki tanggung jawab dan tugas yang berbeda, mereka tetap harus kompak. Kesatuan Perintah Tidak hanya diterapkan di dunia militer, kesatuan perintah juga perlu diterapkan dalam sebuah perusahaan maupun organisasi. Di mana komandan akan selalu didengar dan perintahnya selalu dituruti, tidak peduli seperti apa kondisinya dan tidak peduli rekan kerja berbicara apa. Di dalam perusahaan pun sebenarnya harus demikian, para bawahan harus menjalankan perintah dari atasannya. Tanpa perlu menghiraukan apa yang dibicarakan orang lain dengan begitu tujuan perusahaan dapat dicapai dengan lebih mudah. Subordinasi Kepentingan Maksud dari subordinasi kepentingan adalah mengutamakan kepentingan perusahaan dari hal apapun. Prinsip fungsi manajemen organizing ini mementingkan tujuan umum perusahaan, menjadi yang diutamakan di atas kepentingan departemen atau masing-masing bagian. Masalahnya, setiap karyawan dan departemen memiliki pemikirannya sendiri, sehingga terkadang mereka ingin merealisasikan idenya sendiri. Tetapi, jika pemikiran dan ide tersebut dirasa tidak sesuai dengan tujuan dan perencanaan utama perusahaan, maka sebaiknya pemikiran dan ide tersebut tidak dijalankan. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari perubahan-perubahan yang mungkin terjadi yang tentunya berbeda dengan yang sudah direncanakan. Pasalnya, ketika mereka memaksakan kehendak dan melawan tujuan utama, maka perusahaan tidak bisa berjalan secara selaras. Sentralisasi Sentralisasi menjadi salah satu prinsip fungsi manajemen organisasi yang berhubungan dengan kesatuan perintah. Sentralisasi ini merujuk pada terpusatnya kekuasaan di satu titik, yakni di bagian tingkat paling atas pada manajemen. Semua perintah umumnya berawal dari pusat bukan dari departemen, sehingga sentralisasi mungkin masih belum dapat dijalankan untuk organisasi yang berupa perusahaan. Desentralisasi berpikir secara parsial jadi tidak secara utuh dan hanya terfokus pada keahliannya saja. Kepentingan dan tujuan yang lebih besar tidak bisa terlihat jelas, serta kekuasaan dan tanggung jawab setiap kelompok tidak begitu besar. Untuk itulah diperlukan sentralisasi kekuasaan pada manajemen tingkat atas, pemilik perusahaan atau organisasi tetap menunjuk manajer untuk menguasai berbagai hal dan wewenang. Remunerasi Prinsip fungsi manajemen organizing yang satu ini termasuk yang cukup sensitif bagi perusahaan. Remunerasi merupakan kompensasi yang diterima oleh karyawan, terhadap segala usaha yang mereka kerjakan di dalam organisasi perusahaan. Untuk lebih mudahnya, remunerasi dapat meliputi pembayaran gaji, bonus, tunjangan dan hal-hal lain yang menjadi hak para karyawan yang bekerja di suatu perusahaan. Remunerasi harus diberikan kepada para karyawan secara layak, sesuai dengan kapasitas tugas dan waktu bekerja mereka. Perusahaan tidak bisa berjalan tanpa ada karyawan, jadi ketika mereka kecewa maka akan menimbulkan efek negatif yang dapat merugikan perusahaan. Misalnya menurunnya produktivitas mereka, hubungan karyawan dan perusahaan yang tidak terjalin harmonis. Sehingga dapat membuat kualitas produk tidak sempurna hingga angka penjualan di bawah target, dan efek negatif lainnya yang sangat merugikan. Keteraturan Prinsip fungsi manajemen organizing berikutnya, yaitu keteraturan karena dalam menjalankan tugas dan kewajiban. Setiap individu harus melakukannya secara teratur sesuai dengan prosedur yang telah tetapkan perusahaan. Jadi, setiap karyawan harus menjalankan tugas sesuai dengan koridornya, karena setiap hal yang tidak tertata dengan baik efeknya akan selalu negatif untuk perusahaan. Inisiatif Inisiatif merupakan salah satu prinsip fungsi manajemen organisasi yang cukup penting bagi perusahaan. Inisiatif mengenai ide-ide baru yang muncul harus diakomodir, diperhitungkan, dan dihargai. Tidak peduli munculnya ide tersebut dari mana dan siapa yang mempunyai ide tersebut. Jadi, perusahaan harus menampung ide-ide baru tersebut dan menyalurkannya jika ide tersebut benar-benar berguna. Rantai Kekuasaan Rantai kekuasaan pada prinsip fungsi manajemen organizing yang ideal adalah sedikit tapi efektif. Rantai kekuasaan sendiri adalah seberapa berpengaruhnya tingkat kedudukan seseorang dalam perusahaan atau organisasi. Seberapa besar kekuasaannya tersebut ditentukan oleh kebutuhan dan juga skala perusahaan. Semakin besar skala perusahaan maka akan semakin panjang dan semakin besar kekuasaannya. Stabilitas Hubungan Kerja Stabilitas dalam hubungan kerja antara individu juga menjadi prinsip penting, dalam melaksanakan fungsi organizing. Ketika dalam hubungan pekerjaan terdapat dua atau lebih karyawan yang berseteru, maka hasil pekerjaan mereka akan terganggu. Hal yang demikian harus dihindari dalam dunia kerja karena jika hal tersebut terjadi maka kinerja perusahaan akan terhambat. Sehingga perusahaan pun tidak dapat mencapai tujuan dan rencana utamanya. Oleh sebab itulah, dibutuhkan manajemen sumber daya manusia untuk mengawasi hubungan kerja para karyawannya. Keadilan Prinsip yang tidak kalah pentingnya ini harus benar-benar dijalankan oleh perusahaan dalam bentuk yang bermacam-macam. Contoh keadilan yang bisa diterapkan dalam lingkungan perusahaan di antaranya adalah Karyawan yang memiliki kinerja yang terus meningkat akan mendapatkan bonus dan yang terus-menerus mengalami penurunan kinerja akan mendapatkan hukuman. Karyawan yang bekerja dengan semangat akan mendapat kesempatan dipromosikan. Karyawan yang bekerja dengan setengah hati dan bermalas-malasan akan diturunkan jabatannya Team Work Prinsip fungsi manajemen organisasi yang terakhir ini berkaitan langsung dengan para karyawan. Kerja sama tim dalam perusahaan, merupakan syarat mutlak yang harus diutamakan tanpa perlu diperdebatkan lagi. Bagaimana setiap karyawan dan departemen bisa bekerja sama dalam prosedur dan tugas yang ditentukan, jika hubungan mereka tidak terjalin dengan baik dan kurang kompak. Dengan hubungan yang terjalin dengan baik dan solid, mereka dapat mewujudkan kesuksesan dalam merealisasikan rencana perusahaan. Contoh Organisasi Manajemen di Lingkungan Masyarakat Interaksi di masyarakat bisa terjalin dengan lebih erat jika di dalamnya terdapat organisasi sosial yang menjadi wadah. Untuk tempat mereka berkumpul dan berdiskusi dalam mencapai tujuan secara bersama-sama. Contoh organisasi manajemen di lingkungan masyarakat paling sering ditemui, di antaranya seperti Koperasi Koperasi adalah salah satu badan usaha yang dibangun dan dijalankan oleh para anggotanya, dengan tujuan mensejahterakan anggota dan masyarakat di sekitarnya. Mereka memiliki tujuan dalam meningkatkan taraf hidup dan kondisi perekonomian masyarakat berdasarkan atas asas kekeluargaan dan gotong-royong. Baca juga bagaimana software pembukuan sangat membantu koperasi. Koperasi terdiri dari berbagai jenis dan memiliki banyak macam kegiatan, diantaranya yaitu Koperasi konsumen Koperasi produsen Koperasi simpan pinjam Koperasi jasa Koperasi serba usaha Lembaga Swadaya Masyarakat LSM Lembaga swadaya masyarakat atau disingkat LSM, juga termasuk contoh organisasi manajemen di lingkungan masyarakat. Lembaga ini didirikan secara swadaya oleh berbagai unsur dan lapisan masyarakat. LSM termasuk organisasi yang memiliki fungsi, dalam membantu dan mengatasi berbagai masalah sosial yang terjadi di masyarakat itu sendiri. Keanggotaan di organisasi LSM ini tidak bersifat memaksa, karena pada dasarnya siapa saja bisa bergabung menjadi anggota. Pada dasarnya LSM bukan termasuk dalam bagian dari pemerintah, sehingga kegiatan dan aktivitas yang dilakukan LSM tidak bertujuan untuk memperoleh laba atau keuntungan. Karena organisasi ini bersifat sosial dan hanya bertujuan, untuk membantu dan menyejahterakan anggotanya dan masyarakat umum. Sanggar Budaya Contoh organisasi manajemen di lingkungan masyarakat berikutnya adalah sanggar budaya. Organisasi ini bergerak di bidang kesenian yang bertujuan untuk melatih dan membimbing para anggotanya. Supaya memiliki kemampuan di bidang kesenian sesuai dengan bakat dan minatnya masing-masing. Pendirian sanggar budaya biasanya dari kalangan orang-orang yang memiliki kepedulian yang tinggi dalam hal seni budaya. Setiap organisasi ini memiliki bidang kesenian yang berbeda-beda, contohnya sanggar tari, sanggar teater, sanggar gamelan dan lain sebagainya. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia YLKI Contoh organisasi manajemen di lingkungan masyarakat berikutnya yaitu Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau disingkat YLKI. Organisasi ini merupakan organisasi yang memiliki tugas untuk memberikan arahan kepada para konsumen. Supaya mereka menjadi konsumen yang cerdas dalam membeli produk dan memiliki kesadaran tentang kualitas produk, terutama pada produk-produk lokal yang perlu terus ditingkatkan. Badan Permusyawaratan Desa Badan permusyawaratan desa atau singkat BPD adalah organisasi masyarakat yang didirikan di tingkat kelurahan. Tugas utama BPD yaitu memberikan masukan kepada kepala desa mengenai dengan aspirasi masyarakat. 5 Fungsi Manajemen yang Harus Diterapkan Tidak hanya perlu menerapkan fungsi manajemen organizing, sebuah organisasi dan perusahaan juga perlu menerapkan fungsi manajemen lainnya. Berikut ini 5 fungsi manajemen yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang direncanakan Planning Perencanaan Planning atau Perencanaan merupakan proses pemikiran, dugaan, perencana, dan penentuan prioritas-prioritas utama yang harus dilakukan secara rasional oleh perusahaan. Sebelum melaksanakan tindakan atau kegiatan yang sesungguhnya. Planning termasuk kegiatan non fisik yang dilaksanakan sebelum melakukan kegiatan fisik. Sehingga sangat diperlukan dalam menentukan tujuan dan rencana utama suatu organisasi atau perusahaan. Organizing Pengorganisasian Organizing atau pengorganisasian adalah fungsi manajemen yang telah dibahas di atas. Seperti yang telah dibahas, pengorganisasian merupakan proses menyusun dan membagi tugas dan tanggung jawab ke masing-masing unit kerja berdasarkan fungsi-fungsinya. Motivating Pendorongan Motivating atau pendorongan merupakan proses kegiatan yang harus dilakukan dalam manajemen, untuk membina dan mendorong semangat kerja para karyawan. Motivating ini dapat mencakup kenaikan pangkat, pendidikan dan pengembangan karier, pemberian cuti dan lain sebagainya. Accounting Pelaporan Pelaporan atau accounting termasuk unsur wajib dalam manajemen yang dilakukan untuk menunjukkan sikap dan rasa tanggung jawab. Pelaporan ini dilakukan oleh atasan kepada bawahannya atau dari bawahan kepada atasannya. Hal penting seperti sistem akuntansi tentunya tak akan lepas dari bagian pelaporan itu sendiri. Controlling Pengendalian Controlling atau pengendalian merupakan rangkaian kegiatan yang dijalankan untuk melakukan pengawasan, penyempurnaan dan penilaian. sehingga perusahaan atau organisasi dapat mencapai tujuan dan rencana yang telah mereka susun sebelumnya. Controlling cukup penting untuk mengetahui sampai mana pekerjaan yang sudah dilakukan oleh perusahaan. Sehingga mereka dapat melakukan evaluasi dan menentukan tindakan korektif supaya pengembangan bisa terus ditingkatkan. Jadi, dalam menjalankan perusahaan ataupun organisasi tidak hanya perlu menerapkan fungsi manajemen organizing saja, tapi juga 3 fungsi tersebut. Semoga pembahasan ini dapat bermanfaat untuk Anda. – Pengorganisasian adalah fungsi kedua dalam manajemen dan organisasi didefinisikan sebagai proses pengorganisasian struktur organisasi sesuai dengan tujuan, sumber daya dan lingkungannya. Hasil dari Pengorganisasian adalah struktur organisasi. Pengorganisasian adalah langkah menuju mengidentifikasi, mengklasifikasikan dan mengatur berbagai kegiatan yang terlihat. Misalnya, bentuk fisik yang cocok untuk area kerja administratif, area laboratorium, dan penugasan tugas dan wewenang kepada seseorang yang mendelegasikan kekuasaan, dll. Yang bertujuan untuk mencapai tujuan perusahaan. Pengorganisasian atau organizing adalah proses mengidentifikasi, mengelompokkan, mengorganisir, dan membangun model hubungan kerja orang untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Schermerhorn 1996 218, Pengorganisasian adalah proses mengatur orang dan sumber daya lain untuk mencapai tujuan bersama. Dalam organisasi, persiapan struktur organisasi sangat penting sehingga setiap orang dalam organisasi mengetahui tugas atau tanggung jawab, tugas, hak dan wewenang mereka dengan tepat. Tujuan Pengorganisasian Tujuan Pengorganisasian adalah agar pembagian kerja dapat dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Pembagian tugas diharapkan dapat meningkatkan keterampilan masing-masing anggota organisasi spesialisasi dalam mengelola tugas yang ditugaskan. Jika organisasi dijalankan dengan kejam dan tidak sesuai dengan bidang keahliannya, bukan tidak mungkin akan menyebabkan kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan. Berikut ini adalah beberapa tujuan dari pengorganisasian 1. Membantu Koordinasi Tetapkan unit kerja secara terkoordinasi sehingga tujuan organisasi dapat dicapai dengan mudah dan efektif. Diperlukan koordinasi ketika memisahkan unit kerja yang terpisah dan bukan dari jenis yang sama tetapi merupakan bagian dari suatu organisasi. 2. Memperlancar Pengawasan Dukung pengawasan dengan menunjuk anggota manajer yang kompeten di setiap unit organisasi. Oleh karena itu, sebuah unit dapat ditempatkan di seluruh organisasi sedemikian rupa sehingga tujuan kerjanya tercapai bahkan di posisi yang berbeda. Unit kontrol yang identik dapat diintegrasikan dalam sistem pemantauan terintegrasi yang identik. 3. Maksimalisasi Manfaat Spesialisasi Membantu seseorang menjadi lebih berpengalaman dalam profesi tertentu. Spesialisasi ahli memungkinkan produk berkualitas tinggi untuk diproduksi sehingga manfaat produk memastikan kepuasan dan memenangkan kepercayaan dari komunitas pengguna. 4. Penghematan Biaya Pertimbangan tentang peningkatan efisiensi. Oleh karena itu, para pelaku organisasi akan berhati-hati setiap kali mereka menambahkan unit kerja baru yang juga mencakup penambahan tenaga kerja yang membutuhkan jumlah tambahan upah yang relatif besar. Penambahan unit kerja harus dipertimbangkan berdasarkan pada nilai kontribusi pekerja baru untuk menekan upah yang berlebihan. 5. Meningkatkan Kerukunan Hubungan Antar Manusia Setiap karyawan di antara unit-unit kerja dapat bekerja secara komplementer, mengurangi kebosanan, mempromosikan perasaan saling menderita dan mengurangi pendekatan materialistis. Untuk melakukan ini, manajer harus mampu mempertahankan pendekatan sosial dengan menyampaikan rasa solidaritas dan berusaha memuaskan dan menyelesaikan perbedaan individu. Prinsip Pengorganisasian Untuk menjalankan fungsi organisasi secara efektif, seorang manajer harus memiliki beberapa pedoman sehingga ia dapat membuat keputusan dan bertindak sesuai dengan keputusan yang dibuat. Berikut ini adalah prinsip-prinsip Pengorganisasian yang dapat digunakan untuk secara efektif melakukan fungsi organisasi dalam manajemen. 1. Prinsip Spesialisasi kerja Work Specialization Prinsip ini sering disebut sebagai prinsip pembagian kerja, ada juga yang menyebutnya Division of Labour dan yang dimaksud dengan spesialisasi pekerjaan adalah pembagian tugas atau pekerjaan kompleks menjadi sub-sub pekerjaan yang berbeda atau bagian untuk pembagian kerja mereka. Setiap karyawan dilatih untuk melakukan tugas-tugas tertentu yang berkaitan dengan spesialisasi mereka untuk memiliki kualifikasi dan keterampilan yang terkait dengan tugas-tugas yang ditugaskan. Keuntungan dari spesialisasi atau pembagian kerja ini adalah untuk meningkatkan produktivitas dan menyelesaikan pekerjaan secara efisien, karena setiap karyawan melakukan pekerjaan yang sama setiap hari sehingga kecepatan dan kualitas pekerjaan tetap terjaga. Di sisi lain, ketergantungan organisasi pada karyawan ini akan sangat tinggi dan juga menyebabkan kebosanan dengan pekerjaan rutin dan berulang yang sama. Kebosanan karyawan pada akhirnya menyebabkan tingginya tingkat ketidakhadiran absensi dan tingkat fluktuasi yang tinggi. Oleh karena itu, banyak perusahaan / organisasi berganti pekerjaan untuk mengurangi ketergantungan pada orang-orang tertentu dan untuk menghindari kebosanan dengan rutinitas dan pengulangan yang sama. Otoritas atau wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu, untuk membuat keputusan, untuk memerintahkan orang lain, untuk melakukan sesuatu dan hak untuk mengalokasikan sumber daya atas nama organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Berdasarkan prinsip ini, semua fungsi, tugas, wewenang dan hubungan antara manajer dan bawahan harus ditentukan dan didefinisikan dengan jelas. Mengklasifikasikan laporan dan tanggung jawab pemerintah dapat membantu organisasi mencapai koordinasi yang lebih baik dan lebih efektif. 3. Prinsip Rantai Komando Chain of Command Rantai komando adalah konsep penting untuk membangun struktur organisasi yang solid. Rantai komando atau Chain of Command dapat diartikan sebagai garis wewenang terus-menerus yang membentang dari puncak manajemen ke level terendah dari karyawan dan menjelaskan siapa yang harus bertanggung jawab dan siapa yang harus melapor. Dalam praktiknya, dapat dikatakan bahwa rantai komando adalah aliran hubungan. Misalnya, operator produksi harus melapor ke manajer produksi, manajer produksi harus melapor ke manajer produksi, kemudian manajer produksi harus melapor kepada direktur dan manajer produksi harus melapor ke manajer operasi. Tanggung jawab dan garis wewenang yang tidak terputus ini didasarkan pada dua prinsip penting yaitu unit komando dan rantai skalar. Berdasarkan prinsip unit komando, karyawan hanya dapat menerima pesanan dari manajer dan hanya bertanggung jawab untuk satu manajer. Ketika terlalu banyak eksekutif mengeluarkan perintah, karyawan yang terkena kesulitan untuk membedakan antara prioritas. Ini juga menyebabkan kebingungan dan tidak fokus pada tugas yang diberikan. Sedangkan rantai skalar adalah garis otoritas vertikal dari atas ke bawah. Setiap karyawan harus menyadari posisi mereka dalam hierarki organisasi. Garis otoritas ini menunjukkan otoritas dan tanggung jawabnya. 4. Prinsip Pendelegasian Wewenang Delegation Delegasi kekuasaan adalah salah satu hal terpenting dalam organisasi. Tanpa pendelegasian wewenang, seorang manajer harus melakukan semua pekerjaan sendirian. Keberhasilan seorang manajer pada dasarnya tergantung pada kemampuannya untuk mendelegasikan wewenang dan bekerja untuk bawahannya. Delegasi kekuasaan dapat diartikan oleh seorang manajer sebagai kekuatan pendelegasian kepada bawahannya untuk melakukan sesuatu atau sebagai kekuatan untuk membuat keputusan. 5. Prinsip Rentang Kendali Span of Control Rentang Kendali atau sering juga disebut margin manajemen adalah jumlah karyawan atau bawahan yang dapat dikontrol secara efektif oleh atasan atau bos yang ditunjuk dapat menjadi atasan atau manajer. Area kontrol ini sangat penting untuk mengetahui desain dan dinamika grup dalam organisasi yang bersangkutan. Area kontrol dalam unit kerja departemen juga dapat berbeda dari unit kerja lain dalam organisasi yang sama. Tidak ada angka pasti atau jumlah kontrol atas area ini karena setiap organisasi memiliki desain dan bentuk yang berbeda. Selain itu, pengalaman dan kepribadian manajer, serta keterampilan dan perilaku bawahan, memengaruhi kendali ini. Area kontrol yang sempit memudahkan manajer untuk memonitor bawahannya dan memfasilitasi komunikasi dengan bawahannya, sementara area kontrol yang luas dapat menawarkan kesempatan lebih banyak kepada bawahan dan melatih bawahan yang lebih mandiri / independen. Tahapan Pengorganisasian 1. Tahap Kreatifitas Orientasi menuju keterampilan operasional dan kewirausahaanOrganisasi ini berfokus pada produksi dan pemasaranJenis komunikasi non-formalJam kerja yang relatif panjang dengan bonus yang lebih banyakKegiatan organisasi dikelola berdasarkan umpan balik pada kondisi pasar atau reaksi konsumen. 2. Tahap Pengarahan Organisasi fungsional memisahkan produksi dan pemasaranPenentuan karyawan didasarkan pada spesialisasiPengiriman produksi dan pembelian dikendalikan oleh sistem akuntansi yang baikStandar beban kerja, sistem insentif dan persiapan anggaran telah diadopsiKomunikasi menjadi semakin formal sesuai dengan hierarki posisiFungsi kepemimpinan mulai memainkan peran pada tahap ini. 3. Tahap Pendelegasian Tanggung jawab karyawan meningkatPusat laba dan bonus sebagai sarana meningkatkan motivasi karyawanKomunikasi antara atasan dan bawahan semakin langka melalui media surat, surat edaran, buletin atau bentuk komunikasi tertulis, yang semakin banyak digunakanMoral karyawan meningkat dengan delegasiPromosikan perluasan pasar sehingga karyawan dapat menilai kebutuhan pelanggan dengan lebih baik. 4. Tahap Koordinasi Fungsi perencanaan digunakan secara formal dan selalu direvisiKegiatan organisasi produktifStaf penelitian dan pengawas dipekerjakan untuk memperkuat kantor pusatBiaya dihitung dengan cermatUnit operasional akan menjadi pusat pendapatan secara ekonomi. Pemrosesan data biasanya terpusat untuk membuat proses pengambilan keputusan lebih mudah dan lebih cepat. Proses Fungsi Pengorganisasian Fungsi Pengorganisasian dilakukan dalam beberapa fase. Tidak bisa langsung di tunjuk. Berikut adalah proses-proses fungsu pengorganisasian 1. Mangacu pada Rencana dan Tujuan Manajemen Proses organisasi dalam manajemen dimulai dari rencana dan tujuan. Yang disatukan sebelumnya. Dan jangan lupa bahwa fungsi organisasi ini adalah pelaksanaan rencana dan tujuan yang diinginkan sebelumnya. Fase ini adalah fase pertama dalam implementasi rencana manajemen. Desain fungsi organisasi dipengaruhi dan disesuaikan dengan perencanaan. Arah organisasi ditentukan di sini. Setiap karyawan harus memahami tujuan manajemen. Tanpa pengecualian. Jadi arahnya benar. Bekerja dengan efektif. Ini bertujuan agar biaya yang dikeluarkan rendah. 2. Menentukan Tugas Utama Rencana dan tujuan telah tercapai. Inilah saatnya mengidentifikasi dan menentukan tugas-tugas utama organisasi. Manajemen memiliki banyak tingkatan dan memiliki subbagian. Perusahaan memiliki manajemen keuangan, manajemen pemasaran, manajemen operasional. Dan manajer sekunder lainnya. Di tingkat lain atau tingkat manajemen. Dalam fase ini, tugas utama dari setiap bagian manajemen ditentukan. Tugas yang ditentukan berbeda. Ditentukan oleh bidang yang membangun struktur perusahaan. Jadi garisnya jelas, otoritas Anda jelas dan tanggung jawabnya juga jelas. 3. Membagi Tugas kepada Individu Fase ini sangat penting. Eksekutif rencana itu adalah seorang individu. Keberhasilan Anda ditentukan oleh orang yang mengelolanya. Kesalahan identifikasi orang Risiko kebangkrutan lebih besar. Anda harus berhati-hati di bagian ini. Setiap karya harus dipresentasikan kepada para ahli yang memiliki rekam jejak yang diperlukan dan juga pengalamannya. Dari pekerjaan besar ke pekerjaan kecil harus dilakukan oleh orang yang tepat. Jangan menyerah sampai Anda bertaruh. Fungsi organisasi Ini juga berarti pendelegasian kekuasaan. Bagi orang yang dianggap mampu menyelesaikan tugas yang ditugaskan. 4. Mengalokasikan Sumber Daya Tugas sudah ditentukan, orangnya juga sudah di tunjuk. Sekarang adalah waktu untuk mengalokasikan sumber daya perusahaan. Untuk dimanfaatkan, digunakan, dan menawarkan manfaat semaksimal mungkin. Semuanya ditugaskan secara tepat dan menawarkan manfaat bisnis Lakukan apapun, terserah. Yang penting sesuai dengan perencanaan, yang penting sesuai dengan kegiatan, yang penting bisa menghasilkan. Dan mereka yang menggunakan sumber daya adalah karyawan individu yang disebutkan di atas. 5. Evaluasi Strategi Pengorganisasian Evaluasi adalah langkah terakhir. Akankah strategi organisasi berjalan sesuai rencana? Apakah ada penyimpangan? Apakah ada perubahan? Atau apakah strategi organisasi dikembangkan langsung pada penyebab masalah? Ini adalah titik evaluasi. Lihatlah apa yang terjadi lagi dan mengantisipasi apa yang akan terjadi dan semua hal buruk bisa terjadi. Terkadang tanpa alasan tiba-tiba situasinya berubah, dramatis, sesuatu yang belum dipikirkan sebelumnya. Yang berarti mengatur strategi tidak cocok atau bisa disebut gagal. Prosedur Dalam Proses Pengorganisasian Rincian semua pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan total beban kerja menjadi kegiatan yang secara logis dapat dilakukan oleh satu orang. Pembagian kerja seharusnya tidak terlalu sulit untuk tidak diselesaikan atau terlalu mudah untuk menyisakan waktu untuk pengangguran, tidak efisien dan biaya yang tidak dan pengembangan mekanisme untuk mengoordinasikan pekerjaan anggota organisasi dalam unit yang terintegrasi dan harmonis. Mekanisme koordinasi ini akan mengingatkan anggota organisasi tentang tujuan organisasi dan mengurangi ketidakefisienan dan konflik destruktif. Manfaat Fungsi Pengorganisasian Fungsi organisasi harus dilakukan karena banyak Manfaatnya. Berikut adalah manfaat dari fungsi Pengorganisasian Fasilitasi koordinasi antara para pihak dalam kelompokPembagian tugas sesuai dengan kondisi perusahaan saat iniSemua orang tahu apa yang sedang dilakukanSederhanakan pemantauanMaksimalkan manfaat spesialisasiEfisiensi biayaHubungan antar individu menjadi lebih harmonis. Pengorganisasian sebagai Salah satu Fungsi Manajemen Kita tentu perlu mempelajari fungsi manajemen lainnya. Salah satu fungsi manajemen adalah untuk mengetahui bahwa organisasi adalah salah satu fungsi manajemen yang paling penting, karena pengorganisasian berarti bahwa semua sumber daya yang tersedia dalam organisasi diintegrasikan dalam bentuk sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan. pentingnya organisasi sebagai fungsi yang dilakukan oleh setiap manajer atau orang yang mengelolanya di setiap organisasi. untuk membuat organisasi ketika mereka mencapai tujuan mereka. Memahami organisasi sebagai salah satu fungsi manajemen akan mengklarifikasi bahwa proses pengaturan dalam organisasi tidak akan selesai tanpa implementasi dalam bentuk orientasi terhadap orang-orang dalam organisasi sehingga dapat terus melakukan kegiatan sesuai dengan tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya. Sekian artikel tentang pengorganisasian ini semoga bisa memberi manfaat bagi kita semua, Terimakasih. Baca Juga Artikel Lainnya >>> Word of Mouth AdalahSistem Ekonomi AdalahKinerja Karyawan Adalah Tujuan organisasi – Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Organisasi dibentuk guna mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan sebelumnya. Fungsi dan manfaat organisasi bisa didapatkan oleh tiap anggotanya. Menurut KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian organisasi adalah sebuah kesatuan susunan dan sebagainya yang terdiri atas bagian-bagian orang dan sebagainya dalam perkumpulan dan sebagainya untuk tujuan tertentu. Organisasi bisa bergerak dalam berbagai bidang seperti politik, pemerintahan, ekonomi, sosial, lingkungan, keprofesian dan lain-lain. Selain itu juga ada organisasi internasional antar negara-negara dunia misalnya seperti PBB, ASEAN, Uni Eropa, OPEC dan lain-lain. Organisasi dibentuk guna mencapai sebuah tujuan tertentu. Tujuan dibentuknya organisasi telah disepakati sebagai landasan pembentukan organisasi tersebut. Selain itu juga terdapat fungsi dan manfaat organisasi yang bisa didapat secara pribadi untuk tiap-tiap anggotanya. baca juga pengertian manajemen Ada beberapa tujuan organisasi menurut para ahli, baik fungsi organisasi secara keseluruhan atau manfaat organisasi bagi anggota, sebagai berikut ini. 1. Mencapai Cita-Cita Bersama Kelompok Salah satu tujuan utama organisasi adalah untuk mencapai cita-cita bersama kelompok dalam sebuah organisasi. Tiap anggota bergabung guna merealisasikan keinginan atau harapan bersama para anggota organisasi atau kelompok tersebut. 2. Mendapat Keuntungan Pribadi Manfaat organisasi juga dirasakan oleh masing-masing individu atau anggota organisasi. Tiap anggota mendapat keuntungan pribadi dari organisasi, baik berupa pengalaman, koneksi, keahlian hingga mendapat keuntungan secara finansial sesuai aturan organisasi. 3. Memperoleh Target pada Waktu yang Ditentukan Tujuan organisasi juga penting untuk mencapai hasil akhir yang diinginkan di masa yang akan datang. Dalam hal ini ditentukan sebuah target yang akan dicapai oleh organisasi dalam jangka waktu tertentu, bisa berupa target keuntungan atau lainnya. 4. Mendapat Pengakuan Bagi Anggotanya Organisasi juga bertujuan untuk mendapatkan pengakuan bagi anggotanya. Dengan bergabung pada sebuah organisasi, tiap anggota akan saling berinteraksi satu sama lain, saling mengenal dan mendapat pengakuan satu sama lain dalam ruang lingkup organisasi. Fungsi Organisasi Di bawah ini adalah beberapa fungsi organisasi yang berkaitan dengan tujuan dibentuknya organisasi meliputi fungsi pedoman, fungsi legitimasi, fungsi standarisasi, fungsi motivasi dan fungsi rasionalisasi. Fungsi Pedoman Tujuan organisasi bisa berfungsi sebagai pedoman. Artinya yakni tujuan tersebut menjadi panduan bagi anggota dalam mengadakan kegiatan-kegiatan yang menyalurkan usaha mereka dalam mewujudkan tujuan sehingga memberikan arah mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Fungsi Legitimasi Fungsi legitimasi menjadi penting guna mencapai tujuan organisasi. Maksudnya tiap kegiatan yang dilakukan oleh sebuah organisasi, harus memiliki sumber legitimasi yang melindunginya sehingga organisasi mampu mengumpulkan dukungan dan pengakuan dari lingkungan di sekitarnya. Fungsi Standarisasi Selain itu juga ada fungsi standarisasi terkait tujuan organisasi. Standar ini yang mengatur mengenai standar tujuan yang diraih dalam organisasi setelah tujuan telah disepakati oleh semua anggotanya. Pada akhirnya akan diukur persentase keberhasilan berdasar standar yang ditetapkan terhadap realita yang dihasilkan. Fungsi Motivasi Tujuan organisasi juga berfungsi sebagai motivasi bagi anggotanya. Maksudnya anggota organisasi mendapatkan motivasi guna mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Ada banyak cara untuk memenuhi tujuan ini, salah satunya memberi bonus atau hadiah untuk memberi motivasi anggota guna mencapai tujuan organisasi. Fungsi Rasionalisasi Fungsi organisasi yang terakhir adalah sebagai fungsi rasionalisasi. Tujuan organisasi diperlukan guna membuat suatu organisasi menjadi tetap rasional dan bergerak menuju satu tujuan. Tujuan organisasi bergerak bersamaan dengan struktur organisasi yang telah dibuat dan ditetapkan. Nah demikianlah pembahasan mengenai tujuan dan manfaat organisasi bagi anggotanya dan bagi organisasi secara keseluruhan. Dalam tiap organisasi memang selalu ada tujuan yang akan diraih dan diwujudkan serta menjadi alasan dibentuknya organisasi tersebut. Fungsi pengorganisasian organizing dalam manajemen adalah proses mengatur tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap individu dalam manajemen. Menjadi satu kesatuan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan. Fungsi pengorganisasian bukan hanya mengatur orang. Tapi semua sumber daya yang dimiliki. Termasuk uang, mesin, waktu, dan semuanya. Tanpa terkecuali. Mengapa fungsi organizing ini perlu dilakukan? Sepenting apa perannya? Dan bagaimana fungsi pengorganisasian dilaksanakan? Juga seperti apa prinsip prinsipnya? Mari kita mulai. Untuk mencapai tujuan perusahaan. 4 Fungsi manajemen wajib dijalankan. Salah satunya adalah fungsi pengorganisasian. Hal pertama untuk mengeksekusi perencanaan adalah fungsi pengorganisasian. Seberapa Penting Fungsi Pengorganisasian? Lihat definisi fungsi manajemen pengoraganisasian diatas. Intinya adalah mengatur. Organizing adalah tentang mengatur sumber daya. Mengatur agar tepat. Mengatur agar segala sesuatu berjalan dengan semestinya. Sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya. Ada banyak orang dalam satu perusahaan. Setiap orang berbeda. Hampir di segala hal. Keahliannya berbeda. Ilmunya berbeda. Motifasinya berbeda. Tingkah lakunya berbeda. Hampir semuanya berbeda. Sementara mereka harus bekerja sama. Sementara mereka harus mewujudkan keinginan perusahaan bersama. Untuk itulah diperlukan sesuatu yang mengaturnya fungsi pengorganisasian. Yang ahli menjual biarlah menjadi marketing. Yang ahli akuntansi biarlah menjadi bagian keuangan. Yang ahli mesin biarlah menjadi teknisi. Dan semua orang punya keahliannya sendiri. Dalam pengorganisasian mereka diberi tugas seusai dengan keahliannya. Sesuai kemampuannya. Sesuai kapasitasnya. Agar perusahaan bisa berjalan. Coba bayangkan. Jika tanpa ada fungsi pengorganisasian. Semua bekerja tanpa diatur. Tanpa di organisir. Siapa mengerjakan apa tidak jelas. Maka hanya tinggal menunggu waktu. Perusahaan akan gulung tikar. Bayangkan. Seorang teknisi mengurus pencatatan keuangan kondisi keuangan tidak jelas. Bayangkan. Seorang bendahara memperbaiki mesin tambah rusak. Tidak akan bisa berjalan. Karena memang bukan kapasitasnya. Untuk itu penting manajemen menjalankan fungsi organizing. Dengan fungsi pengorganisasian. Semua aktivitas menjadi mudah dijalankan. Semua sumber daya akan memberikan hasil yang maksimal. Semua diatur sedemikian rupa. Sumber daya apa yang harus digunakan. Mau dijadikan apa. Kapan harus digunakan. Dimana akan digunakan. Bagaimana cara menggunakannya. Siapa yang akan menggunakan. Semua menjadi jelas. Manfaat Fungsi Pengorganisasian Fungsi pengorganisasian wajib dilakukan karena banyak manfaatnya. Untuk perusahaan. Diantaranya Mempermudah koordinasi antar pihak dalam kelompok Pembagian tugas sesuai dengan kondisi kekinian perusahaan Setiap individu mengetahui apa yang akan dilakukan Mempermudah pengawasan Memaksimalkan manfaat spesialisasi Efisiensi biaya Hubungan antar individu semakin rukun Kalau mau dirangkup. Seperti ini fungsi organizing dalam manajemen. Bagaimana Proses Fungsi Pengorganisasian Dijalankan? Ada beberapa tahapan dalam menjalankan fungsi pengorganisasian. Tidak serta merta langsung main tunjuk. 1. Mangacu pada Rencana dan Tujuan Manajemen Proses pengorganisasian dalam manajemen berangkat dari sini Rencana dan Tujuan. Yang telah disusun sebelumnya. Dan jangan lupa fungsi pengorganisasian ini merupakan eksekusi dari rencana dan tujuan. Yang diinginkan sebelumnya. Ini adalah tahap awal dalam usaha merealisasikan rencana manajemen. Desain fungsi pengorganisasian dipengaruhi dan disesuaikan dengan perencanaan. Arah pengorganisasian akan ditentukan disini. Setiap personil harus memahami tujuan manajemen. Tanpa terkecuali. Agar arahnya benar. Agar bekerjanya bisa efektif. Agar biaya yang dikeluarkan sedikit. 2. Menentukan Tugas Utama Rencana dan tujuan sudah didapat. Saatnya untuk menentukan dan merinci tugas utama pengorganisasian. Manajemen punya banyak level. Memiliki sub-sub bagian. Dalam perusahaan terdapat manajemen keuangan, manajemen pemasaran, manajemen operasional. Dan sub manajemen lain. Di tingkatan atau level manajemen yang lain. Yang lebih tinggi, atau yang lebih rendah. Pada tahap ini, tugas utama setiap bagian manajemen ditentukan. Tugas yang diberikan berbeda. Dirinci sesuai dengan bidangnya. Intinya menetapkan struktur perusahaan. Supaya garisnya jelas. Kewenangannya jelas. Dan tanggung jawabnya juga jelas. 3. Membagi Tugas kepada Individu Ini lanjutan tahap kedua tadi. Setelah tugas utama dirinci siapa individu yang akan melakukannya? Tahap ini krusial. Eksekutor rencana tadi adalah individu. Keberhasilannya ditentukan oleh individu yang menjalankan. Salah menentukan orang risiko gagal lebih besar. Pada bagian ini harus hati-hati. Setiap pekerjaan harus diserahkan kepada ahlinya. Yang sudah terbutki rekam jejaknya. Dan juga pengalamannya. Mulai dari pekerjaan besar, hingga pekerjaan kecil. Harus dikerjakan oleh orang yang tepat. Tidak main asal tunjuk. Ini juga berarti mendelegasikan kewenangan. Kepada individu yang dianggap mampu. Mengerjakan tugas yang diberikan. Hal seperti ini kita kenal sebagai departemen. Atau departemenisasi. 4. Mengalokasikan Sumber Daya Tugas sudah ditentukan. Orangnya sudah ditunjuk. Kini saatnya untuk mengalokasikan sumber daya perusahaan. Untuk dimanfaatkan, digunakan, dan memberikan manfaat yang maksimal. Apa yang dimiliki perusahaan? uang? mesin? bahan? pasar? resep? atau metode? Semuanya diperhitungkan. Digunakan. Dan dialokasikan secara tepat. Untuk memberikan keuntungan bagi perusahaan. Mau diapakan, terserah. Yang penting sesuai dengan perencanaan. Yang penting sesuai dengan tugas. Yang penting bisa menghasilkan. Dan yang menggunakan sumber daya adalah personel individu yang ditunjuk tadi. Baca juga 6 Unsur Manajemen dan Penjelasan Detailnya 5. Evaluasi Strategi Pengorganisasian Evaluasi adalah tahap terakhir. Akankah strategi pengorganisasian akan berjalan sesuai yang diharapkan? adakah penyimpangan? adakah perubahan? Atau trategi pengorganisasian yang disusun justru menjadi sumber masalah itu sendiri? Inilah gunanya evaluasi. Melihat kembali yang terjadi. Dan mengantisipasi yang akan terjadi. Semua hal buruk bisa saja terjadi. Kapan saja. Perubahan tidak mengenal waktu. Kadang tanpa disertai alasan. Tiba tiba kondisi mengalami perubahan. Drastis. Sesuatu yang tidak diprediksi sebelumnya. Yang artinya strategi pengorganisasian tidak sesuai. Dengan kondisi kekinian. Bisa-bisa gagal. 13 Prinsip Pengorganisasian Ada syaratnya. Agar pengorganisasian berjalan sukses. Setidaknya harus memenuhi 13 prinsip pengorganisasian dibawah ini. 1 Kekuasaan dan Tanggung Jawab Ini sudah sangat jelas. Setiap departemen punya wewenang dan tanggungjawabnya masing masing. Setiap kelompok dan individu kekuasaan dan tanggung jawabnya tidak sama. Dipisah. Sesuai dengan posisi dan tugasnya. Hierarkinya jelas. Hitam diatas putihnya juga jelas. Dan hukuman bagi yang melanggar juga harus jelas. 2 Disiplin Disiplin wajib hukumnya. Jika ingin sukses dlam hal apa saja. Terlebih lagi dalam perusahaan. Di dalam organisasi, disiplin bukan hanya sekedar tepat waktu. Tapi juga sesuai dengan prosedur. Sesuai dengan kewenangan. Dan sesuai dengan tanggung jawabnnya. Kegagalan program bisa berawal dari masalah disiplin. Ketidakdisiplinan hanya akan membuat masalah. Setiap masalah hanya akan membuat pekerjaan menjadi berat. 3 Keterpaduan Arah Setiap individu bekerja dengan tugas sendiri. Setiap kelompok juga bekerja dengan tugasnya sendiri. Setiap departemen sibuk dengan pekerjaannya sendiri. Organizing memang membuatnya memiliki tugas yang berbeda. Tapi. Meskipun bekerja sendiri. Sesuai dengan bidangnya. Tapi antara satu dan yang lainnya saling berkaitan. Tetap dalam satu koridor. Satu tujuan. Seperti yang telah disusun dalam perencanaan. Pekerjaan setiap orang memang berbeda. Tugas setiap departemen memang berbeda. Tapi tujuannya sama. Tujuannya hanya satu. 4 Kesatuan Perintah Mungkin anda ingat militer. Tentang kesatuan perintah. Dimana komandan selalu didengar. Perintahnya selalu dikerjakan. Tidak peduli kondisnya seperti apa. Tidak peduli teman sebelah berbicara apa. Perintah komandan harus dilaksanakan. Begitu juga dengan organisaasi manajemen perusahaan. Perintah dari atasan harus dijalankan. Atasan yang mana? Pertanyaan ini penting atasan yang mana? Yang harus didengarkan. Terkadang beberapa atasan memiliki perintah yang berbeda. Dan anak buah akan bingung. Harus menjalankan yang mana. Inilah pentingnya kesatuan perintah. Tidak terjadi simpang siur perintah. Yang harus dijalankan oleh bawahan. Semua menjadi jelas. Perintahnya. Tugasnya. Tanggung jawabnya. Evaluasinya. Dan ini misal kalau gagal, gampang siapa yang akan ditunjuk hidungnya. 5 Sub-Ordinasi Kepentingan Maksudnya adalah mengutamakan kepentingan perusahaan. Kepentingan umum organisasi diatas kepentingan departemen. Kepentingan departemen diatas kepentingan kelompok. Kepentingan kelompok diatas kepentingan pribadi individu. Begitu seterusnya. Terkadang setiap individu memiliki pemikirannya sendiri. Terkadang setiap departemen mempunyai idenya sendiri. Tetapi. Jika dirasa tidak sesuai dengan tujuan dan perencanaan sebaiknya tidak dijalankan. Karena bisa mengubah banyak hal. Yang sudah direncanakan. Tujuan organisasi bisa meleset. Ide-ide baru atau pemikiran baru harus dibicarakan dulu. Harus disesuaikan dulu. Dengan perencanaan yang sudah dijalankan. 6 Sentralisasi Sentralisasi mungkin berhubungan dengan kesatuan perintah. Sentralisasi merujuk pada terpusatnya kekuasaan di satu titik. Dibagian puncak manajemen. Apa-apa semua berawal dari pusat. Tidak dari perdepartemen. Desentralisasi mungkin masih belum bisa dijalankan untuk organisasi perusahaan. Desentralisasi berpikir secara parsial. Tidak utuh. Hanya terfokus pada keahliannya saja. Kepentingan yang lebih besar tidak bisa terlihat jelas. Dan lagi kekuasan setiap kelompok tidak banyak. Untuk itulah diperlukan sentralisasi kekuasaan. Pada manajemen puncak. Pemiliknya tetap menunjuk manajer puncak untuk menguasai banyak hal. Itu lumrah. 7 Remunerasi Ini masalah yang sensitif. Remunerasi adalah kompensasi yang diterima oleh karyawan. Atas segala usahanya didalam organisasi perusahaan. Kasarnya pembayaran gaji, bonus, tunjangan dan hal lain yang menjadi hak para karyawan. Jadi remunerasi berbicara tentang perut karyawan. Ujung tombak perusahaan. Remunerasi harus diberikan secara layak. Sesuai dengan kapasitasnya. Sesuai dengan prestasinya. Sesuai dengan haknya. Dan sesuai dengan waktunya. Ini penting. Yang menjalankan roda perusahaan adalah seluruh karyawannya. Jika karyawan kecewa efeknya negatifnya bisa sangat panjang. Produktifitas bisa menurun. Hubungan antar individu tidak jalan. Kualitas produk tidak sempurna. Penjualan dibawah target. Biaya perusahaan membengkak. Dan banyak efek negatif lainnya. Sangat banyak. Remunerasi harus dijalankan sebagaimana mestinya. Dan digunakan untuk memotifasi karyawan. Agar mereka menjalankan tugasnya dengan sempurna. 8 Keteraturan Segala sesuatu dalam menjalankan tugas harus dengan teratur. Sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Menjalankan tugas harus dalam koridornya. Setiap sesuatu yang tidak teratur efeknya selalu negatif untuk perusahaan. Aturan dibuat untuk dilanggar? itu hanya pembenaran bagi pelanggar saja. Itulah yang membuat tidak maju. Aturan dibuat untuk dipatuhi. 9 Inisiatif Terkadang, dalam menjalankan sesuatu. Ada ide-ide baru yang muncul. Ide baru tersebut harus diakomodir. Harus diperhitungkan. Harus dihargai. Tidak peduli munculnya dari mana. Tidak peduli siapa yang mempunyai ide. Tidak peduli bahkan jika ide tersebut berasal dari kuli kasar sekalipun. Harus ada wadah untuk itu. Untuk menyalurkan ide-ide baru itu. Bagus atau tidak idenya. Bisa direalisasikan atau tidak idenya. Yang penting ditampung. Baru dipikirkan. Dibahas. Dan ditentukan apakah idenya diterima atau tidak? 10 Rantai Kekuasaan Rantai kekuasasan yang ideal tidak gemuk. Tidak panjang. Sedikit tapi padat. Padat tapi sedikit. Sedikit tapi efektif. Maksimal. Rantai kekuasaan adalah seberapa panjang tingkat hierarki dalam organisasi. Panjang tidaknya ditentukan oleh kebutuhan. Dan juga skala perusahaan. Semakin besar semakin panjang, semakin gemuk. Seberapa banyak tingkatan manajemen dalam perusahaan? sekali lagi tergantung kebutuhan. 11 Stabilitas Hubungan Kerja Anda coba bayangkan. Teman kantor anda rese'. Menyebalkan. Selalu bikin ulah. Bahkan bikin masalah. Ditegur malah ngelunjak. Ujungnya anda tidak suka dia. Dia juga tidak suka anda. Kerja menjadi tidak nyaman. Kerja menjadi lebih berat. Bahkan konflik bisa meluas. Merembet kerekan terdekat. Menjadi konflik horisontal. Bahkan bisa vertikal. Akhirnya produktifitas tidak jalan. Hal seperti ini harus dihindarkan. Dalam dunia kerja. Dalam organisasi manajamen. Bisa menghambat kinerja organisasi. Perencanaan bisa saja tidak jalan. Untuk itulah kadang manajemen sumber daya manusia dibutuhkan. Mengawasi hubungan kerja para karyawan. 12 Keadilan Adil dalam lingkup perusahaan. Bentuknya bisa bermacam-macam. Misalnya. Reward and punishment. Yang bekerja bagus dapat bonus. Yang jelek dapat hukuman. Harus adil. Yang bekerja dengan semangat bisa dipromosikan karirnya. Yang bekerja setengah hati bisa dipindahkan posisinya. Ketempat yang mungkin lebih tidak enak. Dan banyak contoh keadilan lainnya. Yang harus dijalankan. 13 Team Work Bukan hal yang mengejutkan lagi. Kerja sama tim dalam organisasi mutlak diperlukan. Tanpa perlu diperdebatkan. Bagaimana setiap individu dan departemen bekerja sama. Dalam prosedur dan tugas yang ditentukan. Dengan hubungan yang mapan. Akan membuahkan kesuksesan dalam eksekusi rencana organisasi. Jika anda merasa ada yang tidak sesuai dengan penjelasan pengorganisasian diatas. Silahkan tinggalkan komentar dibawah ini. Dan jangan lupa membaca artikel lain.

tuliskanlah unsur manfaat dan fungsi pengorganisasian